Minggu, 09 Desember 2012

INILAH ASAL USUL GASING MELAYU


Gasing adalah permainan rakyat Melayu yang memiliki keragaman asal usul, di antaranya (1) Diinspirasikan dari penemuan buah perepat (sonneratia alba) yang memiliki struktur bulat pipih, licin dan mudah diputar di atas lantai yang datar.
Kemudian, struktur buah perepat ini diadaptasikan dengan menggunakan kayu yang lunak agar mudah dibentuk. (2) Permainan gasing diinspirasikan dari permainan “adu telur” yang dimainkan anak-anak dengan cara diputar dan diadu antara satu dengan lainnya.
Cara ini akhirnya diadaptasikan pula pada kayu yang dibentuk seperti telur, di bawahnya ditancapkan paksi (sejenis besi berukuran kecil seperti paku yang runcing) agar dapat diputar lama dan seimbang di atas lantai. (3) Ada pula yang berpendapat bahwa permainan gasing terinspirasi dari salah satu jenis alat perburuan yang berbentuk bulat dan pipih. Alat tersebut diikat dengan tali, lalu dilempar ke arah sasaran buruan, kemudian ditarik lagi.
Ketika dilemparkan, alat tersebut berputar dengan kencang sebelum mengena sasarannya. Alat ini banyak diminati oleh para pemburu, karena sangat akurat mengenai sasaran buruan. Semenjak itu, perburuan selalu dilengkapi dengan alat ini sehingga menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan para pemburu.
Rupanya cara seperti ini memberikan inspirasi kepada para pemburu untuk membuat sejenis permainan yang pada saat itu sekedar mengisi waktu luang. Permainan ini cukup mengasyikkan dan terus berkembang, hingga akhirnya menjadi salah satu permainan rakyat yang dikenal dengan permainan gasing. Dengan demikian, struktur gasing tidak terlepas dari hal di atas, bulat pipih, bulat telur dan mudah diputar di atas lantai yang datar.
Gasing dibuat dari kayu dengan ukuran yang sudah ditentukan, dibentuk bulat sehingga memiliki tiga bagian penting: kepala, badan dan buritan gasing. Di bagian bawah kepala gasing dibuat sedikit lekukan (dikenal juga dengan leher gasing) yang berfungsi sebagai tempat melilit tali gasing, karena gasing ini diputar dengan tali.
Di bagian buritan diberi paksi untuk menjaga keseimbangan ketika diputar di atas lantai. Jenis kayu yang digunakan untuk membuat gasing ini antara lain merbau (sympetalandra borneensis.), leban tanduk (vitex quinta), jeruk, bakau, kempas, sepan (gymnopetalum cochinchinensis), keranji (cynoptera polyandra), manggis, jambu batu, ciku (achras zapota) dan kayu asam jawa.
Selain itu, gasing juga dibuat dari pelastik atau bahan-bahan lainya. Permainan gasing ini juga populer di berbagai daerah kawasan Melayu, seperti Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura maupun negara lainnya.

Sumber: http://kepribangkit.com

2 komentar: